Saturday, June 9, 2012

KELOMPOK SOSIAL

KELOMPOK SOSIAL

Kelompok sosial atau sosial group dapat
diartikan sebagai himpunan atau kesatuan
manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antar mereka, di mana hubungan tersebut menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong.

Namun kelompok sosial itu dapat pula mirip dengan dengan situasi massa jika suatu perkumpulan yang berstruktur telah
mempunyai anggota cukup banyak, misalnya suatu organisasi massa yang anggotanya satu persatu jarang mengadakan interaksi serba intensif dan yang kadang-kadang saja berkumpul dalam jumlah yang lengkap, sehingga interaksi antara anggotapun terbatas.

Untuk membedakan kelompok sosial dengan kelompok-kelompok lainnya, maka ada beberapa persyaratan untuk kelompok sosial, diantaranya sebagai berikut;

1. setiap anggota kelompok harus sadar
bahwa dia merupakan bagian dari kelompok
2. adanya hubungan timbal balik antara
anggota yang satu dengan yang lain
3. suatu faktor yang dimiliki bersama,
sehingga hubungan antara mereka bertambah erat , faktor tersebut berupa; kesamaan nasib,kepentingan tujuan, ideologi dan politik
4. memiliki struktur, kaidah, dan mempunyaipola prilaku
5. memiliki sistem dan melalui proses.

Menurut Charles Horton Cooley, dalam bukunya Social Organization (1909) kelompok sosial dapat dibedakan kedalam dua jenis, yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder

1. Kelompok Primer ( primary group )
Yaitu pengelompokan anggota-anggota
masyarakat yang terorganisir secara adat, baik berdasarkan ikatan kedaerahan maupun hubungan darah. Contoh marga di Sumatera, trah di jawa dan suku di Papua
Dalam kelompok primer terdapat interaksi
sosial yang lebih intensif dan lebih erat
diantara mereka dari pada kelompok
sekunder. Dalam kelompok primer terjadi
hubungan yang face to face group, yaitu
kelompok sosial yang anggotanya sering
berhadapan muka antara astu dengan yang
lainnya dan saling mengenal dari dekat,
sehingga saling berhubungan lebih erat.
Peranan kelompok primer dalam kehidupan individu besar sekali karena karena di dalam kelompok inilah individu berkembang dandididik sebagai mahluk sosial. Di dalam kelompok inilah individu mengembangkan sifat-sifat sosial seperti mengindahkan norma-norma, melepaskan kepentingan dirinya demi kepentingan kelompok, belajar bekerjasama dengan individu lain,dan mengembangkan kecakapannya guna kepentingan Kelompoknya. Contoh kelompok primer adalah, keluarga, rukun tetangga,kelompok kawan sepermainan, kelompok belajar dsb. Sifat interaksi dalam kelompok primer ini bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.
2. Kelompok Sekunder (secoundary group)
Yaitu pengelompokan anggota-anggota
masyarakat yang terorganisir secara
sistematis untuk tujuan-tujuan tertentu..
Kelompok sekunder tersebut biasa
dinamakan perkumpulan atau asosiasi.
Contoh kelompok sekunder antara lain;
Koperasi, Perseroan Terbatas / PT, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI),Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia ? PSSI.

Kelompok sosial dapat dibedakan juga
berdasarkan kelompok formal dan kelompok informal. Inti perbedaannya, bahwa kelompok formal adalah kelompok yang berstatus resmi sedangkan kelompok informal adalah kelompok yang tidak berstatus resmi. Dalam kelompok formal terdapat pembagian tugas yang jelas, perbedaan peran sosial dan
hierarkhi tertentu, serta norma pedoman
tingkah laku bagi para anggotanya dan
konvensi-konvensinya. Sebaliknya pada
kelompok informal ciri-ciri tersebut kurang begitu jelas.
Di dalam suatu kelompok resmi atau
sekunder yang serba besar mungkin pula
terbentuk kelompok infotmal yang terdiri
atas beberapa orang atau beberapa keluarga, yang mempunyai pengalaman bersama danyang bersifat interaksinya berdasarkan saling pengertian yang lebih mendalam karena pengalaman dan pandangan-pandangan yang sama.

gemeinschaft dan gessellschaft dalam
masyarakat multikultural

Kontak sosial di desa yang masih rendah dan juga struktur sosialnya yang tidak terlalu rumit bisa jadi merupakan faktor yang membentuk desa menjadi daerah yang gemeinschaft. Mereka masih memiliki cukup waktu untuk dihabiskan bersama-sama. Lagipula, masing-masing penduduknya masih bisa membaur dengan linkungannya tidak peduli status sosialnya, semua masih bisa dilakukan bersama-sama. Satu orang saja yang punya gawe bisa saja satu kampung ikut cawe-cawe turun membantu terlaksanannya hajat tersebut.

Bila dibandingkan dengn kehidupan di kota
tentu saja hal ini berbeda jauh sekali. Kontak sosial yang cukup padat menyebabkan masyarakat kota kurang memiliki cukup waktu untuk berkumpul dengan masyarakat di sekitar rumahnya. Bukannya saya mengatakan masyarakat kota enggan berkumpul dan berorganisasi. Justru masyarakat kota lebih terbuka terhadap kegigatan berkumpul dan berorganisasi. Tapi tetap saja mereka tergolong gesellschaft bukannya gemeinschaft. Hal ini terjadi karena
mereka lebih sering berkumpul dan
berorganisasi dengan kelompok masyarakat lain di luar lingkungan tempat tinggalnya.

Struktur sosial di kota yang sangat rumit
juga membuat masyarakat kota lebih susah membaur. Hal ini terjadi karena di kota memang ada aktifitas yang hanya bisa
dinikmati oleh orang yang berada dalam
lapisan masyarakat tertentu. Katakanlah
tempat-tempat clubbing mewah yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang berduit sahaja. Intinya orang miskin tidak selalu bisa mengikuti aktivitas masyarakat, bukan karena tidak mau mengikuti tapi karena memang tidak memiliki akses untuk mengikuti.

Menurut Ferdinan Tonnies Kelompok sosial dapat dibagi ke dalam dua kelompok yaitu gemeinschaft dan gesellschaff.

Gemeinschaft atau paguyuban dapat
disamakan dengan kelompok primer, yaitu
bentuk kehidupan bersama di mana anggota- anggotanya diikat oleh hubungan batin yang mureni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Bentuk paguyuban dapat dijumpai di dalam keluarga,kelompok kekerabatan, rukun tetangga dan sebagainya.

Gesellschaft atau petembayan dapat
disamakan dengan kelompok sekunder, yaitu merupakan ikatan secara lahir yangbersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek . Bentuk petembayan terdapat di dalam hubungan perjanjian yangbersifat hubungan timbal-balik seperti, ikatan antar pedagang, organisasi dalam suatu perusahaan.)

No comments:

Post a Comment